Rabu, 05 September 2012
Kesha Penyanyi Cantik yang Unggah Foto Kencingnya Di Twitter
penyanyi bergaya eksentrik ini memiliki cara sendiri untuk aksi protesnya terhadap kemacetan. Dengan menantang polisi Kesha mengunggah fotonya dengan pose vulgar ke akun Twitter pribadinya.
Seperti dilansir dari Us Magazine, pelantun lagu Tik Tok tersebut memposting gambar yang memperlihatkan dirinya berpose jongkok dengan melorotkan celananya persisi seperti orang buang air kecil.
Dia pun menyertakan sebuah tulisan yang terkesan menantang polisi setelah mengunggah fotonya tersebut. "Pipis di jalan. Polisi datang dan coba tangkap aku kalau bisa menemukanku. Ini lho gara-gara kemacetan," tulis Kesha.
Menurut hukum California, apa yang dilakukan Kesha ini jelas-jelas pelanggaran. Jika tindakannya sampai ketahuan polisi, maka dia bisa didenda hingga $270. Benar-benar berani.
Sumber : http://www.infokonyol.com/2012/05/kesha-penyanyi-cantik-yang-unggah-foto.html#ixzz25aQ5cdn7
Seperti dilansir dari Us Magazine, pelantun lagu Tik Tok tersebut memposting gambar yang memperlihatkan dirinya berpose jongkok dengan melorotkan celananya persisi seperti orang buang air kecil.
Dia pun menyertakan sebuah tulisan yang terkesan menantang polisi setelah mengunggah fotonya tersebut. "Pipis di jalan. Polisi datang dan coba tangkap aku kalau bisa menemukanku. Ini lho gara-gara kemacetan," tulis Kesha.
Menurut hukum California, apa yang dilakukan Kesha ini jelas-jelas pelanggaran. Jika tindakannya sampai ketahuan polisi, maka dia bisa didenda hingga $270. Benar-benar berani.
Sumber : http://www.infokonyol.com/2012/05/kesha-penyanyi-cantik-yang-unggah-foto.html#ixzz25aQ5cdn7
Agar Tidak Hamil, Sekolah Diam-Diam Pasang Kontrasepsi ke Siswi
Alat kontrasepsi sebaiknya digunakan oleh orang yang sudah menikah. Tapi sekolah di Southampton memberikan kontrasepsi implan untuk remaja putrinya tanpa sepengetahuan para orangtua. Pelajar putri dipasangi kontrasepsi implan untuk menurunkan angka kehamilan remaja.
Prosedur ini dilakukan di Southampton, Inggris, sebagai bagian dari inisiatif pemerintah untuk menurunkan angka kehamilan remaja. Diduga sebanyak 9 sekolah menengah di kota tersebut terlibat.
Kondisi ini tentu saja menimbulkan reaksi keras dari para orangtua yang tidak mengetahui atau menyadari bahwa anak perempuannya telah dipasangkan dengan alat implan berukuran 4 cm yang dimasukkan di bawah kulit.
Sampai saat ini belum diketahui persis berapa banyak gadis muda yang dipasangi kontrasepsi implan ini. Juru kampanye dari Family Education Trust mengatakan kondisi ini bisa memicu banyaknya hubungan seks di bawah umur.
"Hal ini bisa membuat anak laki-laki memberikan tekanan pada perempuan untuk mau berhubungan seks. Mereka bisa mengatakan ke pacarnya, 'Kamu bisa datang ke klinik sekolah untuk mendapatkan implan, dan tidak perlu khawatir tentang kehamilan'," ujar Normal Wells, direktur Trust, seperti dikutip dari Telegraph,Rabu (8/2/2012).
Wells menuturkan orangtua menyekolahkan anaknya agar bisa mendapatkan pendidikan yang baik, tapi kepercayaan ini sebaiknya tidak dirusak oleh petugas kesehatan yang memberikan implan tanpa sepengetahuan orangtua.
Seorang ibu yang anak gadisnya (13 tahun) menerima implan ini menuturkan aturan tersebut secara moral salah. Ibu yang tidak mau disebutkan namanya ini menuturkan anaknya harus menjalani konsultasi dengan ahli kesehatan sebelum menerima kontrasepsi, tapi tidak ada tindak lanjutnya lagi.
"Saya merasa sangat marah tentang hal ini, saya setuju mengajarkan remaja tentang kesehatan seksual adalah hal yang sangat penting. Tapi langkah yang dilakukan ini sudah terlalu jauh," ungkap si ibu.
Setiap orangtua pasti ingin melindungi anak-anaknya, tapi langkah yang diambil oleh sekolah sudah melewati batas. Hal ini karena banyak orangtua yang tidak menyadari putrinya sudah mendapatkan kontrasepsi implan.
Data menunjukkan di Southampton ada sebanyak 136 kehamilan pada usia 13-15 tahun pada tahun 2001-2003, namun data ini sempat menurun jadi 106 kehamilan pada tahun 2007-2009.
Kontrasepsi implan adalah menyisipkan implan yang berbentuk seperti kapsul tipis di bawah kulit lengan atas, kontrasepsi ini bisa bertahan selama 3-5 tahun dan pemasangan serta pencabutannya harus dilakukan oleh tenaga ahli.
Jenis kontrasepsi ini bisa menimbulkan efek samping gangguan pola menstruasi seperti terjadi spotting (bercak darah). Selain itu diperlukan pemeriksaan terlebih dahulu sebelum menggunakannya.
Sumber : http://www.infokonyol.com/2012/07/agar-tidak-hamil-sekolah-diam-diam.html#ixzz25aNEN8aA
Prosedur ini dilakukan di Southampton, Inggris, sebagai bagian dari inisiatif pemerintah untuk menurunkan angka kehamilan remaja. Diduga sebanyak 9 sekolah menengah di kota tersebut terlibat.
Kondisi ini tentu saja menimbulkan reaksi keras dari para orangtua yang tidak mengetahui atau menyadari bahwa anak perempuannya telah dipasangkan dengan alat implan berukuran 4 cm yang dimasukkan di bawah kulit.
Sampai saat ini belum diketahui persis berapa banyak gadis muda yang dipasangi kontrasepsi implan ini. Juru kampanye dari Family Education Trust mengatakan kondisi ini bisa memicu banyaknya hubungan seks di bawah umur.
"Hal ini bisa membuat anak laki-laki memberikan tekanan pada perempuan untuk mau berhubungan seks. Mereka bisa mengatakan ke pacarnya, 'Kamu bisa datang ke klinik sekolah untuk mendapatkan implan, dan tidak perlu khawatir tentang kehamilan'," ujar Normal Wells, direktur Trust, seperti dikutip dari Telegraph,Rabu (8/2/2012).
Wells menuturkan orangtua menyekolahkan anaknya agar bisa mendapatkan pendidikan yang baik, tapi kepercayaan ini sebaiknya tidak dirusak oleh petugas kesehatan yang memberikan implan tanpa sepengetahuan orangtua.
Seorang ibu yang anak gadisnya (13 tahun) menerima implan ini menuturkan aturan tersebut secara moral salah. Ibu yang tidak mau disebutkan namanya ini menuturkan anaknya harus menjalani konsultasi dengan ahli kesehatan sebelum menerima kontrasepsi, tapi tidak ada tindak lanjutnya lagi.
"Saya merasa sangat marah tentang hal ini, saya setuju mengajarkan remaja tentang kesehatan seksual adalah hal yang sangat penting. Tapi langkah yang dilakukan ini sudah terlalu jauh," ungkap si ibu.
Setiap orangtua pasti ingin melindungi anak-anaknya, tapi langkah yang diambil oleh sekolah sudah melewati batas. Hal ini karena banyak orangtua yang tidak menyadari putrinya sudah mendapatkan kontrasepsi implan.
Data menunjukkan di Southampton ada sebanyak 136 kehamilan pada usia 13-15 tahun pada tahun 2001-2003, namun data ini sempat menurun jadi 106 kehamilan pada tahun 2007-2009.
Kontrasepsi implan adalah menyisipkan implan yang berbentuk seperti kapsul tipis di bawah kulit lengan atas, kontrasepsi ini bisa bertahan selama 3-5 tahun dan pemasangan serta pencabutannya harus dilakukan oleh tenaga ahli.
Jenis kontrasepsi ini bisa menimbulkan efek samping gangguan pola menstruasi seperti terjadi spotting (bercak darah). Selain itu diperlukan pemeriksaan terlebih dahulu sebelum menggunakannya.
Sumber : http://www.infokonyol.com/2012/07/agar-tidak-hamil-sekolah-diam-diam.html#ixzz25aNEN8aA
TERNYATA ADA DESA GIGOLO DI INDONESIA
Dengan langkah pasti, seorang anak muda memasuki kamar hotel. Usianya kurang dari 20 tahun, namun profesinya cukup mencengangkan, pelaku seks komersial pria alias gigolo. Kesulitan ekonomi selalu menjadi alasan suburnya ladang kerja para gigolo muda tersebut.
Lantaran penasaran, penelusuran menuju daerah asal para gigolo muda pun dimulai. Dua desa kecil di kawasan Boyolali, Jawa Tengah, menjadi tujuannya. Di Desa Cabean, penduduknya beraktivitas layaknya penduduk desa kebanyakan. Warga bergotong-royong membuat keranjang ayam.
Siapa sangka. Begitu senja turun, para pembuat keranjang ayam menjelma menjadi "kucing" alias gigolo. Rata-rata pemuda "desa kucing" merupakan pelajar putus sekolah. Melalui mucikari atau bekerja seorang diri, mereka menjajakan diri di pinggiran jalan. Targetnya, tante girang dan om senang. Terdapat juga salon yang beralih fungsi sebagai tempat mempermak para gigolo.
Warga dan perangkat desa sepertinya tidak mengetahui aktivitas rahasia sejumlah pemuda desa. Terlepas dari itu semua, para pemuda desa pastinya merasa sayang meninggalkan profesinya. Menurut salah seorang pemuda berusia 18 tahun, ia dibayar ratusan ribu rupiah untuk melayani om atau tante yang butuh pijat ekstra. Maksudnya tentu saja pelayanan seks.
Desa lainnya yang menampung para gigolo muda adalah Desa Bakalan. Letaknya di antara Boyolali dan Salatiga. Dengan kamera tersembunyi, tim Sigi memasuki rumah seorang warga yang diduga sebagai kediaman makelar gigolo muda. Rumah itu dikenal sebagai agency model salon. Tak butuh lama bagi seorang makelar menyiapkan "kucing" belianya. Jika harga disepakati, transaksi ditutup dengan hubungan seks di hotel atau lokasi pilihan pelanggan.
"Terus gimana" tanya seorang pelanggan. "Ya maksudnya mesti ngajarin kalo dipegang-pegang...biasa. Tapi kalo main kan belum terlalu tahu," sahut si makelar. Inilah sepenggal percakapan yang direkam tim Sigi dalam traksaksi gigolo di sebuah warung.
Selanjutnya, anak muda desa dibawa ke Semarang. Terdapat sebuah tempat yang kerap disebut-sebut sebagai persinggahan para gigolo, yaitu daerah Pos Ponjolo. Melalui makelar juga para gigolo dikenalkan dengan nuansa kota seperti mal dan pusat perbelanjaan lainnya.
Terbukti, banyaknya remaja lelaki desa yang ingin mencoba dunia esek-esek tidak lepas dari peran makelar yang mendatangi desa mereka. Namun ada juga gigolo yang berani mempromosikan diri sendiri dengan mengirim kode tertentu pada calon pelanggan. Para gigolo ini biasa nongkrong di taman atau kafe. Bahkan, tak sedikit gigolo remaja yang memanfaatkan kemajuan teknologi untuk mencari pelanggan.
Kisah sepak terjang seorang pemuda menjadi gigolo pernah diangkat ke layar lebar oleh sutradara Dimas Djayadiningrat. Dalam film berjudul Quickie Express yang dirilis pada 2007, Tora Sudiro memerankan pemuda gigolo yang ingin hidup enak. Gigolo, sulit diberantas bukan berarti harus dibiarkan begitu saja. Harus ada tindakan yang berarti untuk mengurangi jumlah para gigolo. Keberadaan mereka bisa menciptakan kondisi sosial yang kurang sehat di masyarakat.(Liputan6.com, Boyolali:)
Siapa sangka. Begitu senja turun, para pembuat keranjang ayam menjelma menjadi "kucing" alias gigolo. Rata-rata pemuda "desa kucing" merupakan pelajar putus sekolah. Melalui mucikari atau bekerja seorang diri, mereka menjajakan diri di pinggiran jalan. Targetnya, tante girang dan om senang. Terdapat juga salon yang beralih fungsi sebagai tempat mempermak para gigolo.
Warga dan perangkat desa sepertinya tidak mengetahui aktivitas rahasia sejumlah pemuda desa. Terlepas dari itu semua, para pemuda desa pastinya merasa sayang meninggalkan profesinya. Menurut salah seorang pemuda berusia 18 tahun, ia dibayar ratusan ribu rupiah untuk melayani om atau tante yang butuh pijat ekstra. Maksudnya tentu saja pelayanan seks.
Desa lainnya yang menampung para gigolo muda adalah Desa Bakalan. Letaknya di antara Boyolali dan Salatiga. Dengan kamera tersembunyi, tim Sigi memasuki rumah seorang warga yang diduga sebagai kediaman makelar gigolo muda. Rumah itu dikenal sebagai agency model salon. Tak butuh lama bagi seorang makelar menyiapkan "kucing" belianya. Jika harga disepakati, transaksi ditutup dengan hubungan seks di hotel atau lokasi pilihan pelanggan.
"Terus gimana" tanya seorang pelanggan. "Ya maksudnya mesti ngajarin kalo dipegang-pegang...biasa. Tapi kalo main kan belum terlalu tahu," sahut si makelar. Inilah sepenggal percakapan yang direkam tim Sigi dalam traksaksi gigolo di sebuah warung.
Selanjutnya, anak muda desa dibawa ke Semarang. Terdapat sebuah tempat yang kerap disebut-sebut sebagai persinggahan para gigolo, yaitu daerah Pos Ponjolo. Melalui makelar juga para gigolo dikenalkan dengan nuansa kota seperti mal dan pusat perbelanjaan lainnya.
Terbukti, banyaknya remaja lelaki desa yang ingin mencoba dunia esek-esek tidak lepas dari peran makelar yang mendatangi desa mereka. Namun ada juga gigolo yang berani mempromosikan diri sendiri dengan mengirim kode tertentu pada calon pelanggan. Para gigolo ini biasa nongkrong di taman atau kafe. Bahkan, tak sedikit gigolo remaja yang memanfaatkan kemajuan teknologi untuk mencari pelanggan.
Kisah sepak terjang seorang pemuda menjadi gigolo pernah diangkat ke layar lebar oleh sutradara Dimas Djayadiningrat. Dalam film berjudul Quickie Express yang dirilis pada 2007, Tora Sudiro memerankan pemuda gigolo yang ingin hidup enak. Gigolo, sulit diberantas bukan berarti harus dibiarkan begitu saja. Harus ada tindakan yang berarti untuk mengurangi jumlah para gigolo. Keberadaan mereka bisa menciptakan kondisi sosial yang kurang sehat di masyarakat.(Liputan6.com, Boyolali:)
AWALNYA BERJILBA,TAPI AHIRNYA KOK?? [BB++]
info konyol akan selalu menyajikan update info yang asik untuk anda simak,jangan lewatkan artikel lucu, unik, aneh, dan konyol ini juga ya....semoga terhibur
NANDA & VHE:
VHE:
NANDA & VHE:
NANDA & VHE:
NANDA & VHE:
NANDA & VHE:
Gmana gan??mantep kan??
NANDA:
NANDA & VHE:
VHE:
NANDA & VHE:
NANDA & VHE:
NANDA & VHE:
NANDA & VHE:
Gmana gan??mantep kan??
Sumber : http://www.infokonyol.com/2012/07/awalnya-berjilbatapi-ahirnya-kok-bb.html#ixzz25aLtGuak
Langganan:
Postingan (Atom)