Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri, Kombes Pol Boy Rafli Amar mengatakan, Briptu Sudirman tewas diduga menjadi korban
penganiayaan berat. Dia tewas karena mengalami pendarahan hebat. “Setelah dicek ada pendarahan cukup serius, luka kurang
lebih 10 cm. Mungkin dianiaya menggunakan senjata tajam,” ujar Boy, di Mabes Polri, Rabu (18/7/2012).
Boy menjelaskan peristiwa tersebut terjadi pada Selasa (17/7/2012) kemarin. Peristiwa bermula saat korban berangkat dari
wilayah Keerom Papua sekitar pukul 18.30 WIT menuju Jayapura. Saat itu korban yang berpakaian preman menggunakan sepeda motor Suzuki Shogun dengan nomor polisi DS 2729 AW. Diketahui, Jarak tempuh antara Keerom-Jayapura membutuhkan waktu sekitar 1 jam. “Dia tidak bawa senjata,” kata Boy.
Sekitar 2 jam setelah keberangkatannya dari Keerom, yakni sekitar pukul 20.30 WIT, korban ditemukan masyarakat dalam
kondisi kritis dengan tubuh penuh luka. Korban ditemukan tepat di depan gedung Pramuka Buper Waena Jayapura. “Jadi Waena
itu antara Sentani dengan Abepura. Korban ditemukan kemudian dievakuasi ke RS Dian Harapan. Namun karena kondisinya
terlalu lemah, satu jam setelah dirawat, korban meninggal dunia,” kata Boy.
Boy melanjutkan, hingga kini pihaknya belum mengetahui pelaku ataupun motif penganiayaan. Jajaran Polres Keerom dan
Polda Papua masih melakukan penyelidikan.@rama